Sabtu, 14 Mei 2011

MENGATASI KELAS YANG “BEKU” DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN POINT CARD CTL (CONTEXTUAL TEACHING LEARNING)

Posted by DJ. Subroto 02.31, under ,,, | No comments

Apakah Anda menjumpai kelas dengan keadaan seperti ini: jika disuruh bertanya siswa bungkam; jika ditanya siswa tidak mau menjawab; dan jika mereka (siswa) diwajibkan untuk menjawab, mereka tidak tahu jawaban yang benar. Awas, keadaan kelas Anda gawat. Anda harus segera megatasinya. Jika tidak, maka pembelajaran Anda akan sia-sia. Anda bisa mencairkan kelas yang “beku” seperti itu dengan menggunakan POINT CARD CTL.

Rabu, 04 Mei 2011

Mekanisme Baru Ujian Masuk PTN

Posted by DJ. Subroto 10.51, under | No comments

Guna mengantisipasi adanya praktik perjokian, panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2011 menerapkan mekanisme baru. Ketua Panitia SNMPTN Herry Suhardiyanto menyampaikan, pengelompokan ujian dibedakan menjadi dua yaitu bagi peserta yang memiliki ijazah tahun 2009 atau 2010 dengan peserta yang memiliki ijazah tahun 2011.

"Sudah kita kaji betul modus operandi (perjokian).  Kita sudah putuskan melalui rapat para rektor untuk dipisahkan. (Komposisi) soalnya berbeda," katanya saat memberikan keterangan pers di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Jumat (29/4/2011).

Selasa, 03 Mei 2011

Kesempatan Masuk PTN bagi Siswa Miskin Semakin Besar

Posted by DJ. Subroto 05.27, under | No comments

Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2011 jalur ujian tertulis telah dibuka mulai hari ini. Kesempatan masuk PTN bagi siswa dari keluarga kurang mampu semakin besar, karena daya tampung  meningkat.

"Ini sangat membahagiakan karena dengan naiknya daya tampung itu berarti semakin terbuka akses kesempatan adik-adik kita untuk masuk PTN," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh seusai menjadi pembina upacara pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kementerian Pendidikan Nasional, Senin (2/05).

Senin, 02 Mei 2011

Guru, Elemen yang Terlupakan

Posted by DJ. Subroto 18.41, under , | No comments

Pendidikan Indonesia selalu gembar-gembor tentang kurikulum baru yang katanya lebih oke lah, lebih tepat sasaran, lebih kebarat-baratan...atau apapun. Yang jelas, menteri pendidikan berusaha eksis dengan mengujicobakan formula pendidikan baru dengan mengubah kurikulum.

Di balik perubahan kurikulum yang terus-menerus, yang kadang kita gak ngeh apa maksudnya, ada elemen yang benar-benar terlupakan, Yaitu guru! Ya, guru di Indonesia hanya 60% yang layak mengajar, isanya masih perlu pembenahan. Kenapa hal itu terjadi? Tak lain tak bukan karena kurang pelatihan skill, kurangnya pembinaan terhadap kurikulum baru, dan kurangnya gaji. Masih banyak guru honorer yang kembang kempis ngurusin asap dapur rumahnya agar terus menyala.