Sabtu, 14 Mei 2011

MENGATASI KELAS YANG “BEKU” DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN POINT CARD CTL (CONTEXTUAL TEACHING LEARNING)

Posted by DJ. Subroto 02.31, under ,,, | No comments

Apakah Anda menjumpai kelas dengan keadaan seperti ini: jika disuruh bertanya siswa bungkam; jika ditanya siswa tidak mau menjawab; dan jika mereka (siswa) diwajibkan untuk menjawab, mereka tidak tahu jawaban yang benar. Awas, keadaan kelas Anda gawat. Anda harus segera megatasinya. Jika tidak, maka pembelajaran Anda akan sia-sia. Anda bisa mencairkan kelas yang “beku” seperti itu dengan menggunakan POINT CARD CTL.
  1. Apa itu POINT CARD CTL?
  2. Point Card CTL adalah kartu poin yang digunakan untuk memberikan penghargaan (reward) kepada setiap siswa yang memberikan partisipasi (peran serta) di dalam PBM/KBM dan sekaligus denda (hukuman) jika siswa melakukan pelanggaran selama mengikuti PBM/KBM. Point Card CTL ini memiliki kegunaan yang sangat kompleks dan fleksibel. Dapat gigunakan oleh guru mata pelajaran apa saja dan dapat digunakan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) samapai dengan Perguruan Tinggi (PT). Point Card CTL juga dapat digunakan dalam PBM/KBM di kelas-kelas nonformal. Dinamakan Point Card CTL, karena kartu poin ini sangat mendukung pelaksanaan pendekatan pembelajaran terpopuler saat ini, yaitu Contextual Teaching Learning (CTL). Point Card CTL memudahkan guru dalam melaksanakan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan). Point Card CTL sangat memudahkan tugas guru dalam melaksanakan penilaian proses.
  3. Manfaat POINT CARD CTL
    1. Untuk meningkatkan partisipasi (peran serta) siswa dalam mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM), sehingga PBM akan menjadi hidup dan menyenangkan.
    2. Untuk melatih keberanian siswa bertanya dan menjawab pertanyaan, baik yang diajukan oleh guru maupun teman sejawat.
    3. Untuk melatih keberanian siswa mengemukakan gagasan, baik secara lesan maupun tertulis.
    4. Untuk meningkatkan fokus perhatian siswa kepada guru dan proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
    5. Untuk membiasakan siswa mempersiapkan diri sebelum mengikuti pembelajaran, sehingga siswa menjadi aktif dan kreatif baik di rumah maupun di kelas.
    6. Untuk membiasakan siswa menanggapi gagasan teman sejawat, baik secara tertulis maupun secara lesan.
    7. Memudahkan tugas guru dalam melaksanakan penilaian proses (PBM) kepada siswa.
    8. Memudahkan guru dalam melaksanakan inovasi pembelajaran, pelaksanaan teknik dan kiat-kiat pembelajaran guna mengatasi kesulitan-kesulitan belajar siswa, baik yang bersifat individual maupun klasikal.
    9. Menggairahkan belajar siswa karena dengan Point Card CTL, siswa merasa mendapatkan penghargaan (reward) dari setiap partisipasinya di dalam PBM.
    10. Memudahkan guru dalam mengantisipasi penyimpangan-penyimpangan perilaku belajar siswa, karena Point Card CTL dapat digunakan sebagai bukti pemberian nilai/poin denda (hukuman) jika suatu saat siswa diketahui melakukan pelanggaran. Point Card CTL meningkatkan disiplin dan rasa percaya diri siswa. Sehingga dapat meminimalisir kebiasaan-kebiasaan buruk dalam ujian/ulangan, seperti: menjiplak, menyontek, dan lain-lain.
  4. Cara Menggunakan POINT CARD CTL
    1. Point Card CTL harus dimiliki oleh siswa dan digunakan sebagai bukti partisipasi (peran serta) maupun pelanggaran selama siswa mengikuti PBM. Peran serta siswa dalam PBM dihargai dengan Point Partisipasi (reward) sedangkan pelanggaran diganjar dengan Point Denda (hukuman).
    2. Point Card CTL terdiri atas lembaran-lembaran kartu yang berwarna putih, kuning dan merah. Kartu yang berwarna putih digunakan untuk memberikan poin/nilai partisipasi, sedangkan kartu yang berwarna digunakan untuk memberi nilai/poin denda (hukuman). Kartu warna kuning untuk nilai/poin denda ringan dan kartu warna merah untuk nilai/poin denda sedang sampai berat.
    3. Pemberian nilai/poin, baik poin partisipasi maupun poin denda, dihitung dalam satuan KD (Kompetensi Dasar), satuan semester, atau satuan session. Besar kecilnya nilai/poin partisipasi dan nilai/poin denda tergantung bobot partisipasi dan berat ringannya pelanggaran. Poin dinyatakan dengan angka, biasanya 1 – 10 atau 10 – 100 poin (Guru bebas menentukan bobot poin partisipasi dan poin denda).
    4. Setelah selesai satu KD (Kompetensi Dasar), satu semester, atau satu session, poin dihitung oleh guru. Poin denda mengurangi poin partisipasi. Poin akhir yang diperoleh siswa dicatat oleh siswa di dalam lembar yang telah disediakan dan juga dicatat oleh guru dalam buku nilai.
    5. Untuk mengukur tingkat partisipasi siswa dalam kelas, sebelumnya guru bisa menentukan KKM poin. Misalnya: KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) Poin Rendah; KKM Poin Sedang; KKM Poin Tinggi; dan KKM Poin Sangat Tinggi. KKM Poin Rendah (KKMPR) diberi nilai 1-5; KKM Poin Sedang (KKMPS) diberi nilai 6-7; KKM Poin Tinggi (KKMPT) diberi nilai 8-9; dan KKM Poin Sangat Tinggi (KKMPST) diberi nilai 10. Nilai poin dapat digunakan sebagai nilai proses dan diintegrasikan sebagai faktor pembagi nilai akhir KD (Kompetensi Dasar) atau nilai akhir mtata pelajaran (Mapel). Bisa dihitung dalam satuan KD, satuan semester atau satuan session.
    6. Point Card CTL adalah sebuah alat bantu Proses Belajar Mengajar (PBM). Di tangan seorang guru yang kreatif dan inovatif, kartu poin ini akan memberi banyak manfaat bagi peserta didik, guru dan pendidikan pada umumnya. Selamat bekerja menjalankan tugas Negara. Semoga Anda berhasil.
WARNING:
  • Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Dilarang memperbanyak hasil ciptaan ini dengan cara apapun termasuk foto kopi, tanpa izin tertulis dari pemegang hak cipta.
  • Copyright©2010 by Joko Subroto, SE. MM. Digandakan pertama kali oleh: The Eramedia Indosarana SOLO - INDONESIA. Contact Person: 085 229 659 168.

0 komentar:

Posting Komentar